Rabu, 12 Oktober 2016

PROSEDUR INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

DAFTAR ISI

1.   TUJUAN....................................................................................................................     4
2.   DOKUMEN YANG TERKAIT / REFERENSI ............................................................ 4
3.   TANGGUNG JAWAB ...............................................................................................    4
4.   DESKRIPSI METODE INSTALASI...........................................................................  5
5.   PENGECUALIAN......................................................................................................   17
6.   REKAMAN................................................................................................................    17
7.   LAMPIRAN...............................................................................................................    17







 1.            TUJUAN
Tujuan pekerjaan ini adalah pekerjaan instalasi mekanikal Hidrant & Splinker keseluruhan yang meliputi pengadaan, transportasi, pembuatan dan pemasangan peralatan dan bahan utama serta peralatan bantu dan pengujian. Sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai AML spesifikasi, gambar dan Bill of Quantity pada Proyek.

2.                    2.     DOKUMEN YANG TERKAIT / REFERENSI
-            SNI-03-1745-2000 tentang Pipa Tegak dan Silang.
-            SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
-    Perda DKI No. 8 tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya   Kebakaran.
-            Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

3.                  3.      ANGGUNG JAWAB
-       Construction Manager
Bertugas mengawasi proyek instalasi sistem Instalasi Hidrant & Splinker di lokasi proyek 
-       Site Engineer                                             
Bertugas merancang prosedur dan kalkulasi teknik sesuai dengan spesifikasi dari client/owner
-       Supervisor                                     
Bertugas mengawasi parameter yang telah ditentukan pada spesifikasi teknis.

1.              4.      ESKRIPSI METODE INSTALASI
          4.1.  PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN INSTALASI HIDRAN DAN SPLINKER
-       Memeriksa dan memastikan status drawing (revision/approve for construction).
-` Review drawing  dan survey lapangan untuk menentukan layout of support and piping  sehingga mendapatkan centerlines yang benar dengan toleransi yang di izinkan.
-  Memeriksa posisi elevasi, dimensi pekerjaan sipil, kondisi pipa, posisi pipa underground  atau di pipe rack atau diatas gantungan. Tujuannya untuk dapat memodifikasi prosedur dan dokumen erection, jika diperlukan setelah disetujui.
-       Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti Bill of Material dan lainnya.
-       Memeriksa status packing list.
-    Memeriksa wilayah kerja yang bersih dan bebas dari kondisi lingkungan baik guna keamanan dan keselamatan.

4.2.  PERALATAN
 Selain kunci-kunci yang sering/umum digunakan, peralatan untuk pekerjaan installasi        diantaranya:
 -   APD (Alat Pelindung Diri)
  -   Travo Las.
  -   Cutting well
  -   Gurinda.
  -   Mesin bor.
  -  Cutting torch.
  -   Chain block – Vertikal. 
  -  Stringging (Alat bantu pindah material)

4.3. FLOW CHART PEKERJAAN 

4.4.  URUTAN METODE INSTALASI

a.    Lingkup Pekerjaan

1.   Pengadaan dan pemasangan Pompa Hydrant dan Hydrant box
2.   Pengadaan dan pemasangan Pompa Hydrant dan Hydrant box
3.   Testing & Commissioning.

b.    Hydrant System

1. Berfungsi untuk supply air dari reservoir yang akan digunakan untuk menanggulangi terjadinya kebakaran yang lebih besar.

2.    Komponen hydrant box antara lain box, valve dan nozzle.
3.    Type hydrant box Indoor dan Outdoor.
4.  Siamese Connection  adalah suatu inlet dengan dua atau lebih penghubung ke selang sehingga air bisa dialirkan mobil pemadam kebakaran ke bangunan.
5. Hydrant pillar berfungsi sebagai outlet yang biasanya dihubungkan ke selang pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air.


a.    Diagram Sistem Pemadam Kebakaran

                                                                  



                                           Gambar 1    Diagram sistem fire fighting

d.    Instalasi Pipa &Box Hydrant

1.       Instalasi Pipa Hydrant
1.1  Pemasangan Pipa Outdoor
-          Marking jalur pipa.
-          Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya (± 60 cm) dari TOP
-          Sambung pipa di atas galian.
-          Pipa dilapisi dengan zingkromat dan finish cat flintkote.
-  Lakukan test tekan pada pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi 15 kg/cm2selama 18 jam kerja.
-          teknis yang berlaku.
-          Beri lapisan pasir pada dasar galian.
-          Turunkan pipa ke dalam galian.
-          Lapis kembali galian dengan tanah.
-          Urug galian.


       Gambar 2     Pemasangan pipa outdoor
1.2  Pemasangan Pipa Indoor
-   Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur. pekerjaan lain.
-          Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
-      Lapisi pipa cement lined dengan cat dasar zingkromat finis dengan cat merah pipa-pipa ¾” s/d 3”.
-          Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat merah.
-          Pasang gantungan maupun support pipa.
-          Pasang pipa GSP dan Cement Lined sesuai ukuran pada shopdrawing.
-          Gunakan benang & waterpass untuk mengukur kelurusan pipa.
-          Lakukan pekerjaan pengecatan touch up untuk daerahsambungan pipa.
-          Lakukan test tekan pipa dengan tekanan secara parsial.

 

                                  

                               Gambar 3              Pemasangan pipa indoor



2.   Instalasi Box Hydrant


                                             Gambar 4    indoor Hydrant Box Pemasangan pipa indoor

-          Marking lokasi penempatan indoor hydrant box.
-          Dengan ketinggian bagian atas 150 cm pada lokasi.
-          Sesuaikan dengan shopdrawing.
-          Sesuaikan pipa utama dan pipa droperyang telah terpasang.
-          Pasang dan letakkan indoor hydrant boxpada posisi yang telah ditentukan.
-          Bobok dinding batasesuai ukuran marking.
- Sambung pipa dropperdengan indoor hydrant boxdengan cara dilas.

                                                         Gambar 5    Pengelasan indoor hydrant box

-        













Lindungi indoor hydrant boxdari kotoran dan cat.
Gambar 6                Coverindoor hydrant box.

-  Pasang semua accessories indoor hydrant boxsetelah kondisi proyek dinyatakan aman



              Gambar 7                 Accessories indoor hydrant box
3.       Pillar Hydrant






-          Marking posisi bak kontrol gate valve sesuai dengan shop drawing, dengan kondisi pipa utama hydrant telah terpasang dengan baik.   






























Gali lokasi yang telah di-marking sebagai lokasi penempatan pillarhydrant dan jalur pipa yang  menuju ke posisi yang telah ditetapkan.        


         Gambar 8                Marking posisi dan penggalian posisi untuk pillar hydrant.
-         













Cor bagian bak kontrol dan pondasi penempatan Hydrant pillar.

    Gambar 9                Pengecoran bak control dan pondasi.

-          Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi Hydrant pillar lengkap dengan gate valve-nya.
-          Pasang Hydrant pillar pada pondasi yang telah disiapkan.


Gambar 10  Penyambungan pipa dengan Gate valve dan pemasangan Hydrant pillar

4.        Siamase Connection
-          Marking lokasi penempatan Siamase Connection & Bak kontrol Gate Valve sesuai dengan shopdrawing, dengan kondisi pipa utama dan pipa droper Fire Fighting telah terpasang dengan baik.
-          Gali lokasi yang telah dimarking sebagai lokasi penempatan Siamase Connection dan jalur pipa yang menuju ke posisi yang telah ditetapkan
   Gambar 11  Marking posisi dan penggalian posisi untuk siamese Conection.
-         













Cor bagian bak kontrol dan pondasi penempatan Siamase Connection.

             Gambar 12  Pengecoran bak control dan pondasi.



   Gambar 13  Penymbungan pipa dengan check valve pemasangan Siamese Connection.
-          Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi Siamase Connection, Lengkap dengan Check Valvenya.
-          Pasang Siamase Connection pada pondasi yang telah disiapkan.

5.       Pemasangan Head Sprinkler

1.    Pemasangan dropper dilakukan jika plafon telah terpasang

2.    Gunakan seal tape untuk penyambungan sprinkler ke pipa dropper

3.    Lindungi head sprinklerdari kotoran dan cat.





               Gambar 14  Head splinker

b.    Pemasangan Pompa

1.    Markinglokasi penempatan pompa

2.    Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi

3.    Pasang instalasi pasang pompa pompa terlebih dahulu, serta pemipaan ruang dan valve - valve-nya

4.    Sambung instalasi daya ke pompa

5.    Atur Pressure Switch pompa sebagai berikut:

-          Pompa Jockey 4 s/d 12 Bar.
-          Pompa Electric 2 s/d 12Bar.
-          Pompa Diesel 2 s/d 12 Bar.


                                    Gambar 15  Pemasangan pompa


c.    Test &Commisioning

1.      Test Hydrant

-          Tutup seluruh kran pada hydrant box dan hydrant pillar.
-          Siapkan selang pemadam sesuai ukurannya.
-          Posisikan pengaturan pompa pada auto.
-          Buka valve pada hydrant box maupun hydrant pillar.

2.    Test Sprinkler

-          Buka valve pada instalasi fire sprinkler.
-          Siapkan operator penutup valve pada lantai/zona yang akan di-test.
-          Posisikan pengatur pompa pada auto.
-          Panasi headsprinkler dengan api.
-          Setelah sprinkler pecah, dan test dinyatakan OK, segera tutup valve pada instalasi yang menuju daerah test
-       Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru

6. GECUALIAN
  -          Tidak ada
 7. REKAMAN
-          Tidak ada
       8. LAMPIRAN
-          Laporan hasil instalasi

3 komentar:

  1. sangat membantu artiket teknik MEP

    BalasHapus
  2. Apakah ada pipa khusus untuk penggunaan hidrant kering (outdor) dan hidrant untuk indor...

    BalasHapus
  3. untuk material biasanya tergantung desain dari proyek tersebut untuk jenis pipa biasa yang di pakai BS SCH 40 dengan merek yang di tentukan, untuk daerah piinggiran laut ada jenis pipa BS SCH 40 yang di lapisi dengan semen di dalam nya, yang biasanya air yg di gunakan sebagai pembantu kalau air yg di tangki jika habis memakai air laut

    BalasHapus