DAFTAR
ISI
1. TUJUAN.................................................................................................................... 4
3. TANGGUNG JAWAB
............................................................................................... 4
4. DESKRIPSI
METODE INSTALASI........................................................................... 5
5. PENGECUALIAN...................................................................................................... 17
6. REKAMAN................................................................................................................ 17
7. LAMPIRAN............................................................................................................... 17
1.
TUJUAN
Tujuan pekerjaan ini adalah pekerjaan
instalasi mekanikal Hidrant & Splinker keseluruhan yang meliputi pengadaan,
transportasi, pembuatan dan pemasangan peralatan dan bahan utama serta
peralatan bantu dan pengujian. Sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan
baik sesuai AML spesifikasi, gambar dan Bill
of Quantity pada Proyek.
2. 2. DOKUMEN
YANG TERKAIT / REFERENSI
-
SNI-03-1745-2000
tentang Pipa Tegak dan Silang.
-
SNI-03-3989-2000
tentang Sprinkler Otomatik.
- Perda
DKI No. 8 tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
-
Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang
Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
3. 3. ANGGUNG
JAWAB
- Construction
Manager
Bertugas mengawasi proyek instalasi
sistem Instalasi Hidrant & Splinker di lokasi proyek
- Site
Engineer
Bertugas merancang prosedur dan
kalkulasi teknik sesuai dengan spesifikasi dari client/owner
- Supervisor
Bertugas mengawasi parameter yang telah
ditentukan pada spesifikasi teknis.
1. 4. ESKRIPSI
METODE INSTALASI
4.1. PEDOMAN
UMUM PELAKSANAAN INSTALASI HIDRAN DAN SPLINKER
- Memeriksa dan memastikan status drawing (revision/approve for construction).
-` Review drawing dan survey lapangan untuk menentukan layout of support and piping sehingga
mendapatkan centerlines yang benar
dengan toleransi yang di izinkan.
- Memeriksa posisi elevasi, dimensi pekerjaan
sipil, kondisi pipa, posisi pipa underground atau di pipe
rack atau diatas gantungan.
Tujuannya untuk dapat memodifikasi prosedur dan dokumen erection, jika
diperlukan setelah disetujui.
- Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan
seperti Bill of Material dan lainnya.
- Memeriksa status packing list.
- Memeriksa wilayah kerja yang bersih
dan bebas dari kondisi lingkungan baik guna keamanan dan keselamatan.
4.2. PERALATAN
Selain kunci-kunci yang sering/umum digunakan, peralatan untuk pekerjaan installasi diantaranya:
- APD (Alat Pelindung Diri)
Selain kunci-kunci yang sering/umum digunakan, peralatan untuk pekerjaan installasi diantaranya:
- APD (Alat Pelindung Diri)
- Travo
Las.
- Cutting
well
- Gurinda.
- Mesin
bor.
- Cutting
torch.
- Chain block – Vertikal.
- Chain block – Vertikal.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pengadaan dan pemasangan Pompa Hydrant dan Hydrant box
2. Pengadaan dan pemasangan Pompa Hydrant dan Hydrant box
3. Testing & Commissioning.
b. Hydrant System
1. Berfungsi untuk supply air dari reservoir yang akan digunakan untuk menanggulangi terjadinya kebakaran yang lebih besar.
2. Komponen hydrant box antara lain box, valve dan nozzle.
3. Type
hydrant box Indoor dan Outdoor.
4. Siamese Connection
adalah suatu inlet dengan dua
atau lebih penghubung ke selang sehingga air bisa dialirkan mobil pemadam
kebakaran ke bangunan.
5. Hydrant
pillar berfungsi
sebagai outlet yang biasanya
dihubungkan ke selang pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air.
a. Diagram
Sistem Pemadam Kebakaran
Gambar 1 Diagram sistem fire fighting
d. Instalasi
Pipa &Box Hydrant
1.
Instalasi Pipa Hydrant
1.1 Pemasangan
Pipa Outdoor
-
Marking jalur pipa.
-
Gali
jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya (± 60 cm) dari TOP
-
Sambung
pipa di atas galian.
- Lakukan
test tekan pada pipa dengan tekanan
sesuai spesifikasi 15 kg/cm2selama 18 jam kerja.
-
teknis
yang berlaku.
-
Beri
lapisan pasir pada dasar galian.
-
Turunkan
pipa ke dalam galian.
-
Lapis
kembali galian dengan tanah.
Gambar 2 Pemasangan pipa outdoor
1.2 Pemasangan
Pipa Indoor
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan
jalur. pekerjaan lain.
-
Potong
pipa sesuai ukuran kebutuhan.
- Lapisi
pipa cement lined dengan cat dasar zingkromat finis dengan cat merah
pipa-pipa ¾” s/d 3”.
-
Setelah
dicat dasar lapisi pipa dengan cat merah.
-
Pasang
gantungan maupun support pipa.
-
Pasang
pipa GSP dan Cement Lined sesuai
ukuran pada shopdrawing.
-
Gunakan
benang & waterpass untuk mengukur
kelurusan pipa.
-
Lakukan
pekerjaan pengecatan touch up untuk daerahsambungan pipa.
-
Lakukan
test tekan pipa dengan tekanan secara
parsial.
-
Marking
lokasi penempatan indoor hydrant box.
-
Dengan
ketinggian bagian atas 150 cm pada lokasi.
-
Sesuaikan
dengan shopdrawing.
-
Sesuaikan
pipa utama dan pipa droperyang telah
terpasang.
-
Pasang
dan letakkan indoor hydrant boxpada
posisi yang telah ditentukan.
-
Bobok
dinding batasesuai ukuran marking.
Gambar 5 Pengelasan indoor hydrant box
Gambar 6
Coverindoor hydrant box.
- Pasang
semua accessories indoor hydrant boxsetelah
kondisi proyek dinyatakan aman
Gambar 7 Accessories indoor hydrant box
Gambar 7 Accessories indoor hydrant box
- Marking posisi bak kontrol gate valve sesuai dengan shop drawing, dengan kondisi pipa utama hydrant telah terpasang dengan baik.
Gali lokasi yang telah di-marking sebagai lokasi penempatan pillarhydrant dan jalur pipa yang menuju ke posisi yang telah ditetapkan.
Gambar 8 Marking posisi dan penggalian posisi untuk pillar hydrant.
Gambar 9
Pengecoran
bak control dan pondasi.
-
Sambung
instalasi pipa yang menuju ke lokasi Hydrant
pillar lengkap dengan gate valve-nya.
Gambar 10 Penyambungan pipa dengan Gate valve dan pemasangan Hydrant pillar
4.
Siamase Connection
-
Marking
lokasi penempatan Siamase Connection & Bak kontrol Gate Valve sesuai dengan
shopdrawing, dengan kondisi pipa utama dan pipa droper Fire Fighting telah
terpasang dengan baik.
-
Gali
lokasi yang telah dimarking sebagai lokasi penempatan Siamase Connection dan
jalur pipa yang menuju ke posisi yang telah ditetapkan
Gambar 11 Marking posisi dan penggalian posisi
untuk siamese Conection.
Gambar 12 Pengecoran bak control dan pondasi.
-
Sambung
instalasi pipa yang menuju ke lokasi Siamase Connection, Lengkap dengan Check
Valvenya.
-
Pasang
Siamase Connection pada pondasi yang telah disiapkan.
5.
Pemasangan Head Sprinkler
1.
Pemasangan
dropper dilakukan jika plafon telah
terpasang
2.
Gunakan
seal tape untuk penyambungan sprinkler ke pipa dropper
3.
Lindungi head
sprinklerdari kotoran dan cat.
Gambar 14 Head splinker
b. Pemasangan
Pompa
1.
Markinglokasi penempatan pompa
2.
Buat
pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi
3.
Pasang
instalasi pasang pompa pompa terlebih dahulu, serta pemipaan ruang dan valve - valve-nya
4.
Sambung
instalasi daya ke pompa
5.
Atur
Pressure Switch pompa sebagai berikut:
-
Pompa
Jockey 4 s/d 12 Bar.
-
Pompa
Electric 2 s/d 12Bar.
-
Pompa
Diesel 2 s/d 12 Bar.
Gambar 15 Pemasangan pompa
c. Test &Commisioning
1.
Test
Hydrant
-
Tutup
seluruh kran pada hydrant box dan hydrant pillar.
-
Siapkan
selang pemadam sesuai ukurannya.
-
Posisikan
pengaturan pompa pada auto.
-
Buka
valve pada hydrant box maupun hydrant pillar.
2.
Test
Sprinkler
-
Buka
valve pada instalasi fire sprinkler.
-
Siapkan
operator penutup valve pada
lantai/zona yang akan di-test.
-
Posisikan
pengatur pompa pada auto.
-
Panasi
headsprinkler dengan api.
-
Setelah
sprinkler pecah, dan test dinyatakan
OK, segera tutup valve pada instalasi
yang menuju daerah test
- Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru
6. GECUALIAN
- Tidak ada
7. REKAMAN
- Tidak ada
7. REKAMAN
-
Laporan hasil instalasi